Rabu, 10 Juni 2009

Kamis, 11 Juni 2009
Argentina dibekuk Ekuador 0-2 dalam kualifikasi Piala Dunia Acara "Bukan Empat Mata" (Trans 7) dihentikan sementara penayangannya mulai 13 Juni-13 Juli 2009
Galeri Foto
Rabu, 3 Juni 2009 | 17:37 WIB
SUASANA hening langsung terasa memasuki pabrik pembuatan batik Merak Manis di Kampung Laweyan, Solo, Jawa Tengah, sebulan lalu. Suasana hening karena tidak ada suara tawa canda. Sekadar percakapan pun rasanya enggan dituturkan. Suasana yang hening begitu kontras dengan ratusan pekerja, laki-laki dan perempuan, yang tengah giat bekerja. Di ruangan khusus menjahit, hanya suara mesin jahit listrik yang terdengar. Sementara di ruangan khusus membatik, khusus batik tulis, tampak beberapa ibu begitu asyik dengan canting yang menorehkan motif-motif batik. Tangan-tangan terampil, cekatan, dengan irama dan pola yang sama. Irama ini sangat terasa di ruang batik cap yang dikerjakan kaum laki-laki. Dengan besi pelat cetak, tangan-tangan mereka sudah sangat terlatih dan terukur menempelkan alat batik cap – terbuat dari tembaga - yang sebelumnya sudah dicelup ke cairan malam (bahan lilin untuk membatik) yang panas, ke kain di atas meja. Hasilnya tidak ada cetakan cap yang bertumpang tindih. Padahal dilakukan secara manual. Sementara di sudut tempat pencelupan kain untuk pewarnaan batik berjejer bak-bak tembok. Di sebelahnya, uap air panas mengepul. Untuk menghilang lilin, batik kain direbus. Karena suhu panas, membuat pekerja melepas bajunya walau tetap berpeluh. Batik Merak Manis yang dikelola H Bambang Slameto didirikan pada 19 April 1930. Konon industri batik di Kampung Laweyan telah ada sejak zaman kerajaan Pajang (1568-1586 M), lebih tua dari Kota Solo. Disebut Laweyan, karena kampung itu dulu penuh lawe (kapas) yang dipintal menjadi mori sebagai bahan dasar batik. Produk batik umumnya berupa daster, kemeja, baju tidur, setelan kebaya dan kemeja baik yang terbuat dari batik tulis, cap, printing, sampai batik berbahan sutera. Harga batik tergantung teknik pembuatan dan bahan kain batik. Batik tulis lebih mahal apalagi dengan bahan sutera yang mencapai jutaan rupiah. (mir)
Senin, 4 Mei 2009 | 07:23 WIB
Pada usianya yang ke-10, Harian warta Kota mendapat tiga penghargaan Museum Rekor Indonesia (Muri) atas tiga rekor yang diciptakan, yakni Grafis sepanjang 200 meter, Koran Terbesar, dan Kekonsistenan ..
[ 8 foto ]
Jumat, 10 April 2009 | 00:21 WIB
Pemilu Legislatif 2009 digelar sesuai jadwal. Pesta demokrasi lima tahunan selalu membuat pihak-pihak yang berkepentingan was-was. Segenap energi, pikiran, strategi, dan biaya dikerahkan para ..
[ 7 foto ]
Selasa, 31 Maret 2009 | 16:52 WIB
Jumat Subuh tanggul di Situ Gintung jebol, setelah dibombardir hujan semalaman. Dalam sekejab, air bah yang seperti tsunami menenggelamkan kampung di bawahnya. Sampai tiga hari kemudian, korban tewas ..
[ 5 foto ]
Minggu, 8 Februari 2009 | 23:10 WIB
Kamis, 22 Januari 2009, saya tiba dekat gerbang Kota Harapan Indah, Kota Bekasi, sekitar pukul 06:10. Saat itu arus lalu lintas yang menuju keluar kompleks perumahan Kota Harapan Indah sangat padat, ..
[ 2 foto ]
© 2008 WARTA KOTA — All rights reserved

Tidak ada komentar:

Posting Komentar